- A. Pengertian Scaffolding
Model pembelajaran matematika dapat dilihat pada hubungan interaksi
antara pembelajar dan peserta didik. Jika pembelajar lebih banyak
berperan maka pembelajaran lebih pada metode ceramah atau ekspositari , sedang bila peserta didik lebih dominan maka lebih ke arah pembelajaran inquiri (
student centered).
Model pembelajaran satu arah ini merupakan kasus ekstrim yang tentu
tidak cocok untuk kebanyakan peserta didik. Maka diperlukan batasan
seberapa jauh “dukungan pembelajar” dan seberapa jauh “kebebasan peserta
didik” dalam proses pembelajaran. Pengertian istilah
scaffolding
berasal dari istilah ilmu teknik sipil yaitu berupa bangunan kerangka
sementara atau penyangga (biasanya terbuat dari bambu, kayu, atau batang
besi) yang memudahkan pekerja membangun gedung. Metapora ini harus
secara jelas dipahami agar kebermaknaan pembelajaran dapat tercapai.
Sebagian pakar pendidikan mendefinisikan
scaffolding berupa
bimbingan yang diberikan oleh seorang pembelajar kepada peserta didik
dalam proses pembelajaran dengan persoalan-persoalan terfokus dan
interaksi yang bersifat positif.
Scaffolding diartikan ke dalam
bahasa Indonesia “perancah”, yaitu bambu (balok dsb) yang dipasang
untuk tumpuan ketika hendak mendirikan rumah, membuat tembok, dan
sebagainya (Poerwadarminta, 1983; 735).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar